LAPORAN
KLINIK
KECANTIKAN
“LOOK
SKIN CARE”
Disusun
Oleh:
1. Rini
Fitasari (1332610114)
2. Sandy
Kartikasari (1332610042)
3. Yossy
Agustina (1332610038)
KELAS
1D
D3
ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK
NEGERI MALANG
2013
/ 2014
LEMBAR
PENGESAHAN
PROPOSAL
PROYEK
PENANGANAN PELANGGAN
KLINIK
KECANTIKAN
“LOOK
SKIN CARE”
Jalan
Soekarno Hatta 30 Kav 9A Malang
Disusun
Oleh:
Ketua : Rini Fitasari (1332610114)
Anggota : 1. Sandy Kartikasari (1332610042)
2. Yossy Agustina (1332610038)
Pembimbing, Ketua
Kelompok,
Mahmudatul Himma, SE.,
M.AB Rini
Fitasari
196411271990032002 1332610114
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya penyusunan laporan
yang berjudul Proyek Penanganan Pelanggan di Klinik Kecantikan “Look Skin Care”
ini dapat kami selesaikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada ibu
dosen, pimpinan klinik kecantikan dan teman-teman sekelas apabila ada kesalahan
dalam penyusunan laporan, baik susunan laporan maupun hasil materi yang kami
peroleh.
Kami berharap dengan penulisan laporan ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi kami dan para pembaca umumnya. Serta semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di
masa yang akan datang.
Demikian
beberapa hal yang dapat kami ucapkan, apabila ada kesalahan kata-kata kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Malang,
23 April 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemahaman
akan perilaku pelanggan adalah tugas
penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian
pelanggan agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan.
Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan pelanggan sampai tingkat tertentu masih
akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga
mereka tidak berorientasi pada pelanggan dan tidak memandang kepuasan pelanggan
sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku pelanggan
tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa
sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan pelanggan,
mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut. Pelanggan tergolong aset
paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suata bisnis tidak
bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, pelanggan
tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan
membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Tujuan berbisnis untuk melayani pelanggan,
dan kita hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika
kita sungguh-sungguh mendengarkan pelanggan, mereka akan menjelaskan apa yang
dikehendaki dan bagaimana sebaiknya kita memberikan pelayanan terbaik untuk
mereka.
1.2 Tujuan
1. Mengembangkan keterampilan mengamati dan
mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan penanganan
pelanggan
2. Mengetahui
jenis-jenis pelanggan
3. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan
4.
Mengetahui cara menangani pelanggan
1.3 Rumusan
Masalah
1. Apa saja jenis-jenis pelanggan?
2. Apa saja yang dapat mempengaruhi
perilaku pelanggan?
3. Bagaimana cara menangani pelanggan dengan baik?
1.4 Batasan Masalah
Untuk
batasan masalah pada observasi ini di bagian resepsionis Klinik Kecantikan Look
Skin Care
1.5 Kegunaan
1. Menambah pengalaman di dunia pemasaran
khususnya dalam penanganan pelanggan
2. Memenuhi tugas proyek penanganan pelanggan
3. Melatih
diri untuk berani mewawancarai orang lain
4. Melatih
kekompakan dalam bekerja tim (team work)
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Definisi Pelanggan
Dalam dunia
marketing pelanggan
adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak
memiliki pelanggan, maka
akan sia-sia barang yang diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat memahami pelanggan maka harus mengerti
itu pelanggan dan siapa pelanggan itu. Berikut ini
adalah pengertian pelanggan
menurut beberapa ahli, yaitu :
A. Pengertian pelanggan
n menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah
semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa
untuk dikonsumsi pribadi
B. Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, " pelanggan adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan."
2.2
Jenis-jenis Pelanggan
Secara garis besarnya
terdapat tiga jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara,
dan pelanggan eksternal. Ketiga jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Pelanggan internal
a. Pelanggan internal
Pelanggan
internal (internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang
berada di dalam perusahaan dan memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya
perusahaan.
Berdasarkan keanggotaannya, pelanggan internal ada dua
macam, yaitu pelanggan internal organisasi dan pelanggan internal pemerintah.
- Pelanggan internal organisasi
Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan merupakan anggoata dari organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
- Pelanggan internal pemerintah
Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan bukan anggota organisasi penghasil produk, tetapi masih dalam lingkungan atau instansi pemerintah.
b. Pelanggan perantara
- Pelanggan internal organisasi
Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan merupakan anggoata dari organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
- Pelanggan internal pemerintah
Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan bukan anggota organisasi penghasil produk, tetapi masih dalam lingkungan atau instansi pemerintah.
b. Pelanggan perantara
Pelanggan perantara (intermediate costumer) adalah setiap
orang yang berperan sebagai perantara produk, bukan sebagai pemakai. Komponen
distributor, seperti agen-agen Koran yang memasarkan Koran, atau toko-toko buku
merupakan contoh pelanggan perantara.
Misalnya Penerbit Armico Bandung memerima pesanan buku dari
toko buku untuk dijual kepada siswa SMK maka dalam hal ini Penerbit Armikco
bertindak sebagai pemasok, toko buku sebagai pelanggan perantara, dan siswa SMK
sebagai pelanggan akhir atau pelanggan nyata (real costumer).
c. Pelanggan eksternal
c. Pelanggan eksternal
Pelanggan eksternal (external costumer), adalah setiap
orang atau kelompok orang pengguna suatu produk (barang/jasa) yang dihasilkan
oleh perusahaan bisnis. Pelanggan eksternal inilah yang berperan sebagai
pelanggan nyata atau pelanggan akhir.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Menurut
James F. Engel - Roger D. Blackwell - Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19)
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan yaitu :
a. Pengaruh lingkungan, terdiri
dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku pelanggan
adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu
dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Pelanggan hidup dalam lingkungan
yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor
tersebut diatas.
b. Perbedaan dan pengaruh
individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap,
kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor
internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima
faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku pelanggan dalam proses
keputusannya.
c. Proses psikologis, terdiri
dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga
faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian pelanggan sebagai faktor
yang turut mempengaruhi perilaku pelanggan dalam penambilan keputusan pembelian.
2.4 Pelayanan Pelanggan
Pengertian pelayanan pelanggan
adalah bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan kepada pelanggan
atau konsumen. Pelayanan kepada pelanggan merupakan salah satu unsur terpenting
dalam komunikasi pemasaran. Pelayanan kepada pelanggan bertujuan memelihara dan
meningkatkan hubungan psikologis antara produsen dan pelanggan serta memantau
barbagai keluhan pelanggan. Pelayanan mengandung pengertian terdapatnya dua
unsur atau kelompok orang yang masing-masing membutuhkan karena itu peranan dan
fungsi yang melekat pada masing-masing unsur tersebut berbeda. Pelayanan
terimplisit pengertian didalamnya dan berbagai faktor yang menentukan, yaitu
faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang digunakan untuk memberikan
pelayanan, mekanisme kerja yang digunakan dan bahkan sikap masing-masing orang
yang member pelayanan dan yang dilayani.
2.5 Memahami Pelanggan
Mengetahui dan memahami
apa yang diinginkan pelanggan
dan bagaimana mereka bertindak merupakan bagian penting dari bisnis apapun. Ada
berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui perilaku pelanggan, tergantung pada
bidang mana yang menarik bagi Anda.
Melakukan riset pasar secara teratur merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mengenal dan memahami perilaku pelanggan Anda. Dengan
mengetahui perilaku pelanggan, tentu saja akan meningkatkan bisnis dan
keuntungan Anda.
Berikut beberapa cara
untuk mengetahui perilaku pelanggan Anda:
1. Melakukan
survei Consumer Behaviour untuk
mengenali perilaku pelanggan.
Ada dua jenis utama dari survei pelanggan
ini yaitu: kualitatif atau kuantitatif. Melalui studi kualitatif akan
melibatkan sedikit responden yang akan diberikan banyak pertanyaan mendetail.
Sedangkan jika menggunakan studi kuantitatif, akan melibatkan banyak responden,
namun akan mengajukan beberapa pertanyaan.
2. Melakukan pengamatan terhadap perilaku pelanggan. Jika ingin
mengamatinya di tempat-tempat seperti toko, mall, atau pusat perbelanjaan,
mungkin perlu meminta izin kepada toko atau pusat perbelanjaan yang diamati.
Dengan mengamati pelanggan,
dapat melihat dan mendapatkan banyak informasi tentang perilaku mereka.
3. Gunakan data mentah sebagai alat pengukuran.
Misalnya, jika telah meluncurkan produk baru, lihat apakah produk tersebut
dibeli secara rutin bersamaan dengan produk lain. Jika ya, maka dapat
mengasumsikan bahwa kita memiliki demografi yang mirip dengan produk lain tadi.
Gunakan data mentah ini untuk menentukan waktu, hari, tahun, atau musim ketika
orang membeli produk.
4. Pisahkan
antara data obyektif dan subyektif. Jika melakukan sebuah wawancara atau
survei, mungkin saja akan mempengaruhi jawaban orang. Dengan mendapatkan data
sebanyak mungkin, dapat membuat penilaian obyektif, yang bebas dari bias, baik
sengaja atau tidak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang
kami kunjungi untuk observasi ini adalah Klinik Kecantikan “Look Skin Care” by
Elladerma yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta 30 Kav 9A Malang.
3.2
Teknik
Pengumpulan Data
Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara
dan pengamatan/observasi. Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab untuk mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada narasumber. Pengamatan/observasi adalah aktivitas
yang dilakukan terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
3.3
Pengolahan
Data
Metode pengumpulan data
dengan menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang ada.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
3.4 Penyajian Data
Penelitian ini
disampaikan dengan cara:
1. Laporan
adalah bentuk penyajian fakta tentang sesuatu keadaan atau suatu kegiatan yang
berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor.
2.
Simulasi adalah suatu cara untuk
menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem
nyata. Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secaara
matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya
membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan
cara ini, sistem di dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan
kerugian dari apa yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan
dalam sistem model.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Profil
Klinik
Klinik
Kecantikan ini merupakan cabang dari klinik kecantikan “Elladerma Aestetics Center”
yang berada di Jalan Siwalan No. 4 Malang. Klinik ini berdiri pada tanggal 25
Maret 2013 dengan nama Look Skin Care by Elladerma. Lokasinya berada di Jalan
Soekarno Hatta No. 30 Kav. 9A Malang. Lokasi ini dinilai strategis karena
merupakan tempat domisili mahasiswa dan dekat dengan beberapa kampus seperti
Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Malang, STT RRI, STIE ASIA, dan
lainnya.
4.2
Struktur
Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi
Klinik Kecantikan Look Skin Care
Dokter
|
Manajer
|
Resepsionis
|
Terapis
|
Cleaning
service
|
4.3
Jenis
Pelanggan
1. Jenis
pelanggan yang telah menjadi member
Pelanggan mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan membayar
Rp 25.000 sebagai biaya pendaftaran untuk mendapatkan member card. Dengan
member card ini pelanggan mendapatkan diskon 20% untuk setiap perawatan dan 5%
untuk setiap pembelian produk.
2. Jenis
pelanggan yang belum menjadi member
Pelanggan ini merupakan pelanggan yang tidak mendaftarkan
diri dan tentunya tidak memiliki
member card. Jadi mereka tidak bisa mendapatkan diskon saat perawatan maupun
untuk pembelian produk.
4.4
Sikap
Menangani Pelanggan
Dalam
menangani setiap pelanggan yang datang ke klinik, resepsionis bersikap ramah, selalu tersenyum, sopan,
serta tutur bahasanya halus dan bersahabat.
4.5
Cara
Penanganan Pelanggan
Cara penanganan pelanggan yaitu
dengan menanyakan terlebih dahulu tujuan pelanggan datang ke klinik. Apakah
untuk konsultasi, membeli produk kecantikan, atau langsung melakukan perawatan.
Sedangkan cara penanganan pelanggan yang dalam proses menunggu dengan cara
mempersilakan pelanggan untuk duduk di ruang tunggu yang disana telah
disediakan majalah dan koran. Selain itu pihak klinik juga menjual berbagai
macam minuman dingin. Jika sudah dipanggil, pelanggan dipersilahkan untuk
memasuki ruangan terapi.
4.6
Jenis
Pelanggan dan Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan di klinik ini berdasarkan
jenis pelanggan, yaitu :
1. Pelanggan
yang telah melakukan reservasi
Pelanggan ini sebelumnya sudah menghubungi dan membuat janji
dengan pihak klinik kecantikan. Kemudian pelanggan datang dan langsung
mendapatkan pelayanan yang diinginkan. Sehingga pelanggan tidak perlu menunggu
terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan.
2. Pelanggan
yang belum melakukan reservasi
Pelanggan ini belum membuat janji terlebih dahulu dengan pihak
klinik, jadi ketika datang ke klinik pelanggan harus bersedia menunggu untuk mendapatkan
pelayanan.
4.7
Cara
Pemasaran
Klinik ini dalam memasarkan jasa
dan produknya dengan cara bekerjasama dengan butik dan beberapa supermarket
terdekat di wilayah Malang melalui pembagian voucher kepada pelanggan butik dan
supermarket. Selain itu, media massa yang digunakan untuk promosi adalah
brosur, dan sosial media seperti facebook, twitter dan BBM.
4.8
Jangkauan
Pemasaran
Jangkauan pemasaran jasanya masih
dalam lingkup wilayah Malang dan sekitarnya sedangkan jangkauan pemasaran produknya sudah sampai ke
luar Jawa Timur, seperti di Solo, Bali, dan sebagainya.
4.9
Penggunaan
Bahasa
Dalam memberikan pelayanan, klinik
ini belum menggunakan bahasa asing dikarenakan pelanggannya masih dalam lingkup
lokal.
4.10
Masalah
Yang Sering Dihadapi
Sejauh ini resepsionis belum pernah
menemukan kesulitan mengenai cara menangani pelanggan dan sampai saat ini belum
ada keluhan dari pelanggan mengenai pelayanan di klinik tersebut.
4.11
Keunggulan
Produk dan Pelayanan
Klinik
ini menggunakan standart sterilisasi dalam pemakaian alat-alat perawatannya,
sehingga terjamin kebersihan dan keamanan dalam pemakaiannya. Produk kosmetik
yang dijual merupakan racikan dokter dan apoteker yang profesional serta sudah
mendapatkan izin.
BAB
V
PENUTUP
Demikian laporan ini kami susun, semoga bermanfaat bagi kami khususnya
dan bagi managemen klinik kecantikan. Atas terkabulnya laporan ini, kami
mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam laporan ini, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk pengembangan
proses pembelajaran kami selanjutnya.
LAMPIRAN
Dokumentasi ruang
terapi
DAFTAR PUSTAKA
http://peminatanmanajemenpemasaranO11.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar