Selasa, 14 Oktober 2014

Manajemen Sumber Daya



SISTEM MANAJEMEN MUTU
“Manajemen Sumber Daya”







Disusun Oleh:
1.    Novita Isro’ani N.R      (1332610161)
2.    Rini Fitasari                  (1332610114)
3.    Sandy Kartikasari         (1332610042)
4.    Yossy Agustina            (1332610038)



KELAS 1D D3 ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013 / 2014






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya penyusunan laporan yang berjudul “Manajemen Sumber Daya” ini dapat kami selesaikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
          Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada ibu guru dan, teman-teman sekelas apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah, baik susunan makalah maupun hasil materi yang kami peroleh.
          Kami berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan para pembaca umumnya. Serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Demikian beberapa hal yang dapat kami ucapkan, apabila ada kesalahan kata-kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

                                                                                                                                       

                                                                                                                Malang, 10 Maret 2014


  Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN

ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered". Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
1.    Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki keefektifannya, dan
2.    Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan.
Dalam SMM juga penting untuk diketahui berbagai prioritas. Prioritas SMM adalah mencapai sasaran mutu secara efektif. Sedangkan sasaran mutu SMM adalah mencapai persyaratan yang diinginkan pelangan guna mencapai kepuasan pelanggan. Untuk itulah pemenuhan sumberdaya harus diarahkan dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan tersebut.
Dalam lembaga pendidikan yang merupakan kategori lembaga jasa non profit maka pemenuhan sumber daya harus diarahkan untuk upaya menghasilkan lulusan yang kompeten. Dalam lingkup fakultas/ unit/ lembaga maka pemenuhan sumber daya tersebut disesuaikan dengan bidang kerja pada fakultas/ unit/ lembaga terkait. Namun demikian, sangat penting bagi perusahaan atau organisasi untuk memiliki rencana dalam upaya pemenuhan sumber daya dalam jangka panjang. Berkaitan dengan sumber daya tersebut maka akan dikelompokkan menjadi sumber daya manusia dan sumber daya non manusia.
BAB II
ISI

2.1   Sumber Daya Manusia  (SDM)
Personel yang melaksanakan pekerjaan yang berdampak pada kesesuaian persyaratan produk harus memiliki kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai. Organisasi harus:
a)  Menetapkan kompetensi yang diperlukan bagi personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian produk yang dipersyaratkan.
b)  Jika dapat diterapkan pelatihan atau tindakan lain perlu disediakan untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan.
c)  Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan.
d)  Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan mereka bagi pencapaian sasaran mutu.
e)  Memelihara rekaman yang sesuai tentang pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
Proses pelatihan diarahkan untuk mempersempit atau menutup gap kompetensi SDM dengan persyaratan untuk menghasilkan produk dipersyaratkan. Dalam kaitan dengan pengembangan kompetensi, perusahaan atau organisasi harus melakukan upaya untuk membuat pengembangan kompetensi bagi para dosen dan pegawai lainnya sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sebenarnya dalam kaitan dengan pengampu mata kuliah oleh dosen, kesesuaian kompetensi ini sangat diharuskan, karena tidak mungkin kompetensi mahasiswa dapat dicapai jika proses pembelajaran dilakukan oleh dosen yang tidak memiliki kompetensi untuk mata kuliah yang akan diampunya. Namun dengan berkembangnya berbagai teknologi, kemudian menuntut juga berbagai pekerjaan administratif untuk dilakukan oleh personel yang kompeten pula, hal ini disebabkan karena banyak pekerjaan administrasi yang kemudian menggunakan berbagai peralatan teknologi yang membutuhkan personel yang kompeten dalam  mengoperasikannya.
Demikian pula dengan pekerjaan-pekerjaan lain, laporan misalnya, juga menuntut kompetensi yang sesuai untuk melaksanakan berbagai tugas sebagai laporan. Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pengembangan sumber daya manusia ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang berada dalam fungsi ini adalah
a.    Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dilakukan dengan mengikutsertakan tenaga kerja tersebut dalm program pelatihan dan program pengembangan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang tenaga kerja, sehingga mampu menyesuaikan atau mengikuti perkembangan kebutuhan organisasi.
b.    Pengembangan Karir
Pengembangan karir meliputi kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan karir seorang tenaga kerja, baik dalam bentuk kenaikan pangkat maupun promosi jabatan.
Sistem Manajemen Mutu adalah orang-orang kompeten, sadar akan persyaratan sistem tersebut, dan terlatih untuk menggunakannya. Hal ini bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.    Menilai kemampuan anggota tim. Penilaian kemampuan dirancang untuk dijadikan dasar peningkatan tim atau perbaikan.
2.    Mengisi tiap celah atau kesenjangan kemapuan dengan memberikan pelatihan. Pelatihan ini bisa berupa pelatihan Sistem Manajemen Mutu, pelatihan proses umum, pelatihan teknik atau gabungan ketiganya.
3.    Mengevaluasi secara berkala kinerja anggotanya.
Sesuai dengan pengertian manajemen sumber daya manusia yang telah dirumuskan di atas, maka kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat diklasifikasi ke dalam beberapa fungsi.
1.    Fungsi Perencanaan
Yaitu melaksanakan tugas dalam perncanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia.
2.    Fungsi Pengorganisasian
Yaitu menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan.
3.    Fungsi Pelaksanaan
Yaitu memberikan dorongan untk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4.    Fungsi Pengendalian
Yaitu melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Khususnya di bidang tenaga kerja.


2.2   Infrastruktur / Prasarana
Organisasi harus menentukan, menyediakan dan memelihara Infra-struktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk. Infra-struktur meliputi, sebagaimana sesuai:
a)  Bangunan, ruang kerja dan utilitas terkait.
b)  Perlengkapan proses (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
c)  Pelayanan pendukung (seperti transfortasi, komunikasi atau sistem informasi)
Infrastruktur mempengaruhi proses sistem manajemen mutu dan memiliki dampak pada mutu produk. Dengan menspesifikasi infrastruktur yang benar tepat waktu, serta penyediaan dan perawatannya, kita bisa menjamin kesesuaian produk dan pemenuan persyaratan. Contoh infrastruktur adalah:
·         Pabrik, bidang, mesin dan kelengkapan kerja
·         Komputer dan programnya, misalnya untuk manajemen logistik
·         Teknologi informasi dan komunikasi, per fasilitas
Infrastruktur ini membutuhkan investsi dari organisasi. Tapi hal ini memang diperlukan untuk memastikan bahwa Sistsem Manajemen Mutu memang didukung dengan kerangka kerja yang dibutuhkan untuk mendukung misinya.




2.3  Lingkungan Kerja
Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksnakan proses  produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksnakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien.

Jenis Lingkungan Kerja
1.      Lingkungan kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
    Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)
    Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
2.      Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja.
Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2001:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah:
1.      Penerangan/cahaya di tempat kerja
2.      Temperatur/suhu udara di tempat kerja
3.      Kelembaban di tempat kerja
4.      Sirkulasi udara di tempat kerja
5.      Kebisingan di tempat kerja
6.      Getaran mekanis di tempat kerja
7.      Bau tidak sedap ditempat kerja
8.      Tata warna di tempat kerja
9.      Dekorasi di tempat kerja
10.  Musik di tempat kerja
11.  Keamanan di tempat kerja
Berikut ini akan diuraikan masing-masing faktor tersebut dikaitkan dengan kemampuan manusia, yaitu :
1.  Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada skhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai.
Pada dasarnya, cahaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
a.  Cahaya langsung
b.  Cahaya setengah langsung
c.  Cahaya tidak langsung
d.  Cahaya setengah tidak langsung

2.  Temperatur di Tempat Kerja
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih  dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
Menurut hasil penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur akan memberi pengaruh yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap karyawan berbeda, tergantung di daerah bagaimana karyawan dapat hidup.




3.  Sirkulasi Udara di Tempat Kerja
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. Udara di sekitar dikatakan kotor  apabila kadar oksigen,  dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan olah manusia. Dengan sukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.

4.  Kebisingan di Tempat Kerja
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.
Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentuikan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :
a.  Lamanya kebisingan
b.  Intensitas kebisingan
c.  Frekwensi kebisingan
Semakin lama telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.



5.  Bau-bauan di Tempat Kerja
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menganggu di sekitar tempat kerja.

6.  Tata Warna dan Dekorasi di Tempat Kerja
Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.

7.  Keamanan di Tempat Kerja
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

8.   Keselamatan Kerja
            Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja
d) Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber bahaya.
Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
1. Mesin
2. Alat angkutan
3. Peralatan kerja yang lain
4. Bahan kimia
5. Lingkungan kerja
6. Penyebab yang lain

Kenyamanan Fisik
Tempat dimana orang-orang harus menghabiskan banyak waktu berkonsentrasi harus memiliki kondisi yang memastikan kenyamanan fisik orang-orang tersebut:
1.      Mudah dijangkau
2.      Memudahkan pergerakan yang berhubungan dengan ukuran tempat dan penempatan prabot
3.      Kenyamanan posisi ditentukan oleh jenis perabot dan penempatannya untuk semua kelompok  dihubungkan dengan titik pusat dimana presentasi akan dilakukan
4.      Kenyamanan suara
5.      Kenyamanan suhu


Kenyamanan Pikiran
Menumbuhkan motivasi karyawan dengan benar merupakan modal penting agar sumber daya manusia perusahaan Anda mampu bekerja dengan baik dan optimal. Merasa memiliki perusahaan dan mendorong terciptanya hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Melakukan pendekatan emosional terhadap para karyawan
Kedekatan emosional antara seorang pimpinan dan bawahan yang proporsional akan membuat seorang bawahan merasa lebih nyaman saat berinteraksi. Kenyamanan akan menumbuhkan hubungan yang baik, dan hubungan baik tersebut bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap perusahaan. Kecintaan dan rasa memiliki akan membuat seseorang memiliki motivasi kerja yang baik terhadap perusahaan Anda.

2. Motivasi karyawan dibangun didasarkan pada contoh suri tauladan
Motivasi karyawan yang baik akan muncul saat ia melihat adanya contoh keteladanan yang baik dari seorang atasan. Keteladanan meliputi keteladanan sikap, moral, kinerja, kecerdasan dan sebagainya. Motivasi akan terbangun kuat apabila seorang pimpinan memiliki hal yang memang pantas untuk di tularkan kepada para karyawan atau bawahan.

3. Melibatkan karyawan atau bawahan untuk memberikan usul, ide dan saran bagi pengembangan sebuah perusahaan
Motivasi karyawan akan terbangun apabila ia diberi kesempatan untuk menyampaikan ide, gagasan atau saran yang membangun bagi perkembangan perusahaan. Memberikan kesempatan menyampaikan ide, saran dan gagasan tersebut juga akan membuat kualitas sumber daya manusia perusahaan semakin berkembang. Bisa jadi usul atau ide mereka lebih cemerlang dan baru dibanding apa yang Anda pikirkan.

4. Menjelaskan mengenai visi misi, tujuan serta misi mulia apa sebenarnya yang ada di perusahaan untuk masyarakat
Melakukan bisnis usaha tidak semata-mata ditujukan untuk kepentingan profit pribadi pemilik perusahaan, namun juga memiliki misi kebermanfaatan terhadap masyarakat. Pelayanan bisnis usaha yang baik terhadap konsumen perlu dibangun pada karyawan agar motivasi karyawan dalam bekerja tidak hanya untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk manfaat kehidupan masyarakat.



























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1         Kesimpulan
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial.
Tujuan dari suatu perusahaan terkait dengan adanya SDM diantaranya yaitu:
1. Produktifitas
2. Laba (frofit)
Adapun mekanisme pengelolaan atau dalam hal upaya pencapaian tujuan yaitu:

a. Perencanaan SDM
b. Rekrutmen
c. Seleksi
d. Pelatihan dan Pengembangan
e. Penilaian Prestasi Kerja
f. Kompensasi
g. Pemeliharaan Keselamatan Tenaga Kerja
h. Hubungan Karyawan

Tanpa adanya tenaga kerja yang kompeten, suatu organisasi atau perusahaan akan berjalan biasa-biasa saja walaupun organisasi itu mampu bertahan. Karena alasan inilah maka rekruitmen dan pengelolaan SDM merupakan hal yang sangat penting dalam SDM.

3.2         Saran
Berkenaan dengan wacana diatas saran yang ingin disampaikan yaitu masalah kualitas tenaga kerja yang berkulitas mudah-mudahan dapat menciptakan lapangan kerja yang dengan sendirinya menjadikan lapangan kerja makin luas dan bertambah cadangan tenaga kerjapun berkualitas, sehingga seimbang dan dapat memperbaiki pengelolaan SDM kedepan.





DAFTAR PUSTAKA

A.Anwar Prabu Mangkunegara (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Alex S. Nitisemito (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. 3, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Faustino Cardoso Gomes (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.



http://forum.praktekbisnis.com/Fokus/FM_Vol7No1/FM_Vol7No1_Abstrak%209%20ok.pdf

http://erick-son2.blogspot.com/2009/10/pengertian-kesehatan-keselamatan-dan.html

hallobuana.blogspot.com

http://www.portalhr.com/berita/kenyamanan-kantor-kunci-kepuasan-karyawan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar